Tidakcuma itu aja, ikatan ionik juga bisa terjadi akibat adanya serah terima elektron. Jadi, menciptakan ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh sebuah gaya elektromagnetik. Senyawa yang dihasilkan disebut sebagai senyawa ion. Ciri-Ciri Ikatan Ion Ikatanyang terbentuk melalui serah terima elektron valensi disebut aIkatan from POLNEP 123 at Pontianak State Polytechnic IkatanKimia 41 Bagaimana proses pembentukan ikatan ion pada senyawa-senyawa berikut. a. CaCl 2 b. MgO Jawab a. Konfigurasi elektron atom Ca: 2 8 8 2 Konfigurasi elektron atom Cl: 2 8 7 Untuk mencapai kestabilannya, atom Ca harus melepaskan 2 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1 elektron. Peristiwapelepasan dan penegapan elektron terjadi pada pembentukan senyawa. Question from @Ichsan109 - Sekolah Menengah Atas - Sejarah. Ichsan109 @Ichsan109. February 2019 1 4 Report. Peristiwa pelepasan dan penegapan elektron terjadi pada pembentukan senyawa . AlvinRizal HCl dimana H melepaskan 1 elektron miliknya dan Cl menerima 1- 15 Contoh Soal Ikatan Kimia Kelas 10 dan Jawaban; 16 - 30 Soal Ikatan Kimia dan Pembahasan; 31 - 45 Contoh Soal Ikatan Kimia dan Kunci Jawaban Jawabanjawaban yang tepat adalah B. Pembahasan: Peristiwa Serah Terima Elektron Berlangsung Pada Pembentukan Senyawa Peristiwa perpindahan elektron terjadi pada proses pembentukan ikatan ionik.. Dalam kata lain, ikatan ionik terjadi antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion). IV4wEz. Ikatan kimia merupakan ikatan yang bisa terjadi sebab adanya berbagai unsur di dalam kondisi yang tidak stabil namun berusaha menjadi stabil seperti gas mulia dengan cara membentuk ikatan dengan unsur yang lain, dan dilihat dari jenisnya ikatan, kimia dibagi menjadi 2, yakni ikatan kovalen serta ikatan Ikatan IonProses Pembentukan Ikatan IonKeunikan ikatan ionikContoh Ikatan IonIkatan ionik atau ikatan ion merupakan ikatan yang bisa terjadi akibat dari adanya perpindahan elektron dari satu atom menuju atom yang beberapa syarat sebuah ikatan ionik bisa terbentuk, diantaranya sepertiBerlangsungnya transfer elektron dari unsur elektropositif menuju unsur antara unsur yang elektropositif logam dengan unsur yang elektronegatif nonlogam.Unsur elektropositif akan melepaskan elektron yang membentuk kation, sementara unsur yang elektronegatif akan menangkap elektron yang membentuk hanya itu saja, ikatan ion ini juga bisa terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga menciptakan ion positif serta ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas positif serta ion negatif diikat oleh sebuah gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut sebagai senyawa Pembentukan Ikatan IonSetiap unsur harus berupaya untuk mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dengan cara melepaskan elektron maupun menerima elektron agar serah terima elektron satu ini bisa berlangsung terhadap senyawa NaCl alias garam adalah golongan IA yang IA mempunyai elektron valensi 1, sehingga agar stabil, IA harus dapat melepas 1 dilihat dari konfigurasi elektronnya, maka 11Na 2, 8, pada saat terjadinya pelepasan 1 elektron, maka elektron yang paling terakhir akan menjadi 8 sesuai kaidah oktet.Sebab melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral akan berubah menjadi bermuatan +1 Na+.ReaksinyaNa → Na+ + e- yang berarti Na melepas 1 elektron, lihat elektron yang ada di bagian sebelah kiri panah.Lantas dimana kira – kira 1 elektron yang dilepas oleh Na?Elektron yang lepas tersebut ditangkap oleh Cl. Sebab Cl mempunyai elektron valensi 7 dia termasuk golongan VIIA.Maka jika dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Sehingga jika Cl tersebut menangkap 1 elektron, konfigurasinya akan berubah menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhir yakni 8, ini telah mematuhi kaidah Cl telah menangkap 1 elektron, maka Cl yang asalnya netral akan berubah wujud menjadi -1 Cl-.ReaksinyaCl + e- → Cl- yang berarti Cl menerima 1 elektron, lihat elektron yang terletak di sebelah kiri panah.Pengaruh dari pembentukan Na+ dan Cl- sesuai dengan Hukum Coulomb, muatan yang beda jenisnya akan saling tarik Na+ ini akan berikatan dengan Cl- dengan adanya gaya + Cl- → NaClAgar lebih jelasnya, simak gambar di bawah iniProses pembentukan ikatan ion terhadap dapat diketahui, unsur pembentuknya adalahIkatan ion = Logam + Non LogamJika digeneralisir, ikatan logam tersebut diantaranyaGolongan IA kecuali H.IIA kecuali Be.IIIA Aluminium.Golongan transisi Golongan B.Sementara untuk non logam, diantaranyaGolongan VIIIA relatif mempunyai ikatan ionik, sebab K termasuk ke dalam logam golongan IA dan O termasuk golongan non logam golongan VIA.CH4 tidak mempunyai ikatan ionik, sebab C termasuk ke dalam golongan non logam golongan IVA dan H juga termasuk non logam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen.KF mempunyai ikatan ionik, sebab K termasuk ke dalam golongan logam golongan IA serta F termasuk ke dalam golongan non logam golongan VIIA.Keunikan ikatan ionikBerikut ini adalah beberapa keunikan yang ada pada ikatan ionik, antara lainSenyawa ionik mudah sekali untuk menghantarkan listrik apabila di dalam ionik tercipta atau terbentuk antara ion logam ion positif dengan ion non-logam ion negatif.Ikatan ionik mudah sekali larut di dalam air serta pelarut polar ionik cenderung akan menciptakan kristal solid dengan titik leleh yang sangat ikatan ionik sederhana dimulai dari nama logam, lalu diikuti dengan nama non-logam penyusunnya. Contoh Natrium ion terjadi sebab adanya gaya tarik menarik antar ion yang bermuatan positif dengan ion yang bermuatan Ikatan IonSalah satu contoh ikatan ion yang paling sering di jumpai dalam kehidupan sehari – hari ialah garam dalam garam dapur tersebut, berlaku suatu rumus kimia yakni NaCl Natrium klorida.Pada NaCl padat ada ikatan antara ion Na+ dengan ion Cl- dengan gaya elektrostatik, sehingga hal itu bisa disebut sebagai ikatan kristal NaCl adalah rangkaian antara ion Na+ dengan ion Cl-. Satu ion Na+ ini dikelilingi dengan enam ion Cl- serta satu ion Cl- dikelilingi dengan enam ion Na+ seperti yang telah diilustrasikan oleh gambar di bawah Struktur NaCl 1 Cl yang dikelilingi 6 Na serta sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl. Atom memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan atom lain. Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah satu petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 gas mulia. Oleh sebab itu dalam pembentukan ikatan kimia, atom-atom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 oktet kecuali Helium 2 duplet, seperti terlihat pada table di bawah ini. Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P 1 He 2 2 2 Ne 10 2 8 3 Ar 18 2 8 8 4 Kr 36 2 8 18 8 5 Xe 54 2 8 18 18 8 6 Rn 86 2 8 18 32 18 8 Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet. Untuk mengilustrasikan ikatan kimia dapat dilakukan dengan menuliskan rumus Lewis dan rumus ikatan. Ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu 1. Ikatan Ion Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat adanya serah terima elektron sehingga membentuk ion positif dan ion negatif yang konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Ion positif dan ion negatif diikat oleh suatu gaya elektrostatik. Senyawa yang dihasilkan disebut senyawa ion. Salah satu contoh ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam dapur rumus kimianya NaCl Natrium klorida. Dalam NaCl padat terdapat ikatan antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah. Struktur NaCl, 1 Cl dikelilingi 6 Na dan sebaliknya 1 Na dikelilingi 6 Cl Pembentukan ikatan ion Seperti yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron. Peristiwa serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur. Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya, 11Na 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas 1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 sesuai kaidah oktet. Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi bermuatan +1 Na+. Reaksinya Na → Na+ + e– artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Oke, sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah? Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl memiliki elektron valensi 7 dia golongan VIIA. Ya kalo dilihat dari konfigurasi elektronnya 17Cl 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1 elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang asalnya netral berubah menjadi -1 Cl–. Reaksinya Cl + e– → Cl– artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di sebelah kiri panah Nah sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini? Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya elektrostatik. Na+ + Cl– → NaCl Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut Proses pembentukan ikatan ion pada NaCl Kira-kira unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit, kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha… maaf nih kali ini agak lebay. Ikatan ion = logam + nonlogam Kalo digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA Aluminium, golongan transisi Golongan B. Sedangkan nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil. Contoh K2O memiliki ikatan ionik,karena K termasuk logam golongan IA dan O termasuk nonlogam golongan VIA CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena C termasuk nonlogam golongan IVA dan H juga nonlogam golongan IA, tetapi untuk H sifatnya kovalen KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam golongan IA dan F termasuk nonlogam golongan VIIA. 2. Ikatan kovalen ikatan kovalen merupakan salah satu ikatan kimia yang terjadi akibat penggunaan pasangan elektron bersama, dimana hanya bisa dilihat dengan struktur Lewis. Ada beberapa atom yang sukar melepas atau menerima elektron karena memerlukan atau membebaskan energi yang besar untuk berlangsungnya proses tersebut. Untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia, atom-atom ini saling berikatan melalui pemakaian pasangan elektron bersama. Pemakaian pasangan elektron bersama terjadi pada atom-atom nonlogam. Ikatan antaratom nonlogam yang terjadi melalui pemakaian pasangan elektron bersama disebut ikatan kovalen. Untuk bisa melihat bagaimana ikatan kovalen terjadi kita harus memahami terlebih dahulu struktur Lewis. a. Struktur Lewis Penggambaran distribusi elektron dalam suatu struktur molekul dengan menggunakan tanda elektron disebut struktur Lewis. Tanda elektron yang digunakan, biasanya berupa tanda titik . dan tanda silang x, Perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen tunggal pada senyawa CH4 berikut ini. Konfigurasi elektron atom 6C 2, 4. Jadi, atom C memiliki 4 elelktron valensi. Pada pembentukan CH4, elektron dari H berpasangan dengan elektron dari atom C. Dalam atom C terdapat empat elektron yang tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan empat atom H. Pada setiap atom H yang dilingkari , terdapat dua elektron duplet dan pada atom C yang dilingkari terdapat delapan elektron oktet. Tanda titik . dan tanda silang x hanya notasi yang digunakan untuk membedakan elektron yang berasal dari atom C dengan elektron yang berasal dari atom H. Perhatikan pula bahwa pasangan elektron yang digunakan bersama dapat ditandai dengan garis. Ikatan kovalen yang terbentuk pada senyawa CH4, dinamakan ikatan kovalen tunggal. Agar lebih memahami pembentukan ikatan kovalen tunggal ,pelajarilah uraian berikut. Struktur Lewis Molekul NH3 Atom 7N memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut 7N 2, 5. Jadi,atom N memiliki elektron valensi dengan distribusi sebagai berikut. Struktur lewis N Atom 7N memiliki tiga elektron valensi tidak berpasangan sehingga untuk memenuhi kaidah oktet diperlukan tiga elektron dari atom H. Struktur lewis NH3 b. Ikatan Kovalen Rangkap Dua Ikatan kovalen rangkap dua dibentuk oleh atom-atom nnonlogam yang menyumbangkan dua elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Senyawa apa sajakah yang memiliki ikatan kovalen rangkap dua? Berikut ini beberapa contoh senyawa-senyawa tersebut. 1. Struktur Lewis Molekul O2 Dalam atom O terdapat dua elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom O saling berikatan dan setiap atom menyumbangkan kedua elektron tidak berpasangan yang dimilikinya,terbentuklah molekul O2 yang memiliki struktur lewis sebagai berikut. Jadi, molekul O2 memiliki satu ikatan rangkap dua. Perhatikan bahwa setiap atom O yang dilingkari memiliki delapan elektron. 2. Struktur Lewis Molekul CO2 Dalam atom C terdapat empat elektron tidak berpasangan,sedangkan setiap atom O memiliki dua elektron tidak berpasangan. Jika atom C berikatan dengan atom O, satu atom C memerlukan dua atom O sehingga setiap elektron bebas menjadi berpasangan membentuk ikatan rangkap dua. Jadi, molekul CO2­ memiliki dua ikatan rangkap dua. c. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga Ikatan kovalen rangkap tiga dibentuk oleh atom-atom nonlogam yang meyumbangkan tiga elektron tidak berpasangan untuk berikatan sehingga memenuhi kaidah oktet. Contoh senyawa yang mengandung ikatan kovalen rangkap tiga adalah senyawa N2. Dalam struktur Lewis molekul N2, atom N memiliki tiga elektron yang tidak berpasangan. Jika dua atom N berikatan, setiap elektron yang tidak berpasangan saling berikatan dan membentuk struktur lewis sebagai berikut. Jadi, dalam molekul N2 terdapat ikatan rangkap tiga. d. Penyimpangan Kaidah Oktet Kaida oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan senyawa yang akan dibentuk leh unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah ini. Beberapa senyawa bersifat stabil meskipun tidak memenuhi kaidah oktet, misalnya BF3. Atom 5B memiliki konfigurasi elektron 5B 2,3. Atom B ini memiliki tiga elektron valensi. Distribusi elektron valensi atom B dan pembentukan ikatan pada BF3 sebagai berikut. Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti kaidah oktet. Hal ini juga berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3 dan BCl3. Bagaimana struktur Lewis PCl5? Konfigurasi elektron atom 15P 2, 8, 5. Atom P memiliki elektron valensi lima. Oleh karena dalam senyawa PCl5 satu atom P mengikat lima atom Cl, elektron valensi pada atom P harus terdistribusi pada lima posisi. Setiap atom Cl menerima satu elektron dari atom P. Pada atom P yang dilingkari terdapat sepuluh elektron kelebihan dua elektron untuk memenuhi kaidah oktet. Jadi, senyawa PCl5 juga tidak memenuhi kaidah oktet. 3. IKATAN KOVALEN KOORDINASI Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom/ion/molekul yang memiliki PEB. Adapun atom/ion/molekul lain hanya menyediakan orbital kosong. NH4Cl merupakan salah satu contoh senyawa kovalen koordinasi. Perhatikan kovalen koordinasi pada NH4+ di bawah. Senyawa NH4Cl terbentuk dari ion NH4+ dan ion Cl–. Ion NH4+ terbentuk dari molekul NH3 dan ion H+, sedangkan ion H+ terbentuk jika hidrogen melepaskan satu elektronnya. Ikatan kovalen koordinasi digambarkan dengan lambang elektron yang sama dua titik. Hal itu menunjukan bahwa pasangan elektron itu berasal dari atom yang sama. Ikatan kovalen dituliskan dengan tanda -, sedangkan kovalen koordinasi dituliskan dengan tanda →. Jika NH4+ berikataan dengan Cl–, akan terbentuk senyawa NH4Cl. Jadi, pada senyawa NH4Cl terdapat tiga jenis ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen, satu ikatan kovalen koordinasi, dan satu ikatan ion antara ion NH4+ dengan ion Cl–. Senyawa HNO3 Pada penggambaran struktur lewis molekul HNO3, elektron yang berasal dari atom H ditandai dengan x, elektron dari N ditandai dengan x, dan elektron dari O ditandai dengan .. Jadi, dalam molekul HNO3 terdapat 3 ikatan kovalen dan 1 ikatan kovalen koordinasi. 4. IKATAN LOGAM Ikatan kimia antar atom-atom penyusun logam bukanlah ikatan ion ataupun ikatan kovalen. Tedapat suatu jenis ikatan yang dapat mengikat atom-atom logam, yakni ikatan logam. Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus dapat menjelaskan sifat-sifat logam yang ada. Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz. Menurut teori ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat tidak bergerak dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dari inti atom logam dan muatan negatif dari elektron valensi yang bebas bergerak dalam kisi kristal. Karena elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika dipengaruhi oleh medan listrik atau panas Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti semakin banyak jumlah ikatan bebasnya, maka semakin besar kekuatan logam. PEMBENTUKAN IKATAN LOGAM Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya elektron yang berada pada kulit terluar ini tidak hanya antara dua melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk digunakan bersama, dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom ini akan tetap sama, maksudnya seandainya ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula dan bila bergerak terlalu mendekat maka akan timbul gaya tolak menolak karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama sehingga kedudukan atom relatif terhadap atom lain akan tetap. Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan terletak beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk kabut elektron. Dalam logam, orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam. Delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Atom logam dapat berikatan sambung menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat kecuali Hg dan umumnya keras. Sumber Awalnya, reaksi redoks dipandang sebagai hasil dari perpindahan atom oksigen dan hidrogen. Oksidasi merupakan proses terjadinya penangkapan oksigen oleh suatu zat. Sementara reduksi adalah proses terjadinya pelepasan oksigen oleh suatu zat. Oksidasi juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya pelepasan hidrogen oleh suatu zat dan reduksi adalah suatu proses terjadinya penangkap hidrogen. Oleh karena itu, teori klasik mengatakan bahwa oksidasi adalah proses penangkapan oksigen dan kehilangan hidrogen. Di sisi lain, reduksi adalah proses kehilangan oksigen dan penangkapan hidrogen. Seiring dilakukannya berbagai percobaan, konsep redoks juga mengalami perkembangan. Muncullah teori yang lebih modern yang hingga saat ini masih dipakai yaitu konsep redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dan berdasarkan serah terima elektron. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari konsep redoks berdasarkan serah terima atau transfer elektron. Oksidasi Reduksi sebagai Reaksi Serah Terima Elektron Konsep redoks yang melibatkan transfer elektron berkembang setelah diketahui adanya elektron-elektron dalam atom dan reaksi pembentukan senyawa ion lihat kembali materi tentang ikatan ion. Berdasarkan konsep serah terima elektron, reaksi redoks merupakan reaksi yang berlangsung melalui mekanisme serah terima elektron. Perhatikan reaksi berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os ………. reaksi 1 2Nas + Cl2g → 2NaCls ………. reaksi 2 Berdasarkan konsep reaksi redoks merupakan penggabungan dan pelepasan oksigen, maka pada reaksi 1 natrium mengalami oksidasi. Jika kalian perhatikan, reaksi 2 antara natrium dan klorin membentuk senyawa garam dapur NaCl mirip dengan reaksi 1 antara natrium dan oksigen. Berarti, pada reaksi 2 ini natrium juga mengalami oksidasi. Persamaan reaksi oksidasi natrium dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep serah terima elektron. Perhatikan contoh reaksi pembentukan senyawa Na2O berikut ini yang dijelaskan berdasarkan konsep serah terima elektron! □ Na akan melepaskan elektronnya untuk membentuk ion positif Na+ Nas → Na+aq + e- ………. pers. 1 □ Kemana elektron yang dilepas oleh Na tersebut? Ternyata, elektron ini diterima oleh oksigen untuk membentuk ion negatif O2- O2g + 4e- → 2O2- ……….…. pers. 2 Agar jumlah elektronnya setara, maka pada persamaan 1 dkalikan dengan faktor 4. Kemudian ion Na+ dan O2- membentuk 2NaO. Sehingga secara lengkap reaksi di atas dapat pula ditulis sebagai berikut. 4Nas + O2g → 2Na2Os Semua proses pelepasan elektron disebut reaksi oksidasi. Sedangkan proses penangkapan elektron disebut reaksi reduksi. Jadi, reaksi oksidasi natrium dengan reaksi reduksi oksigen berlangsung secara serentak/bersamaan. Setelah elektron dilepas oleh natrium, elektron ini akan langsung diterima oleh oksigen. Poin Kimia Oksidasi = Melepas elektron Reduksi = Menangkap elektron Konsep tersebut berbeda dengan konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen yang berlangsung secara terpisah. Jadi, tidak ada reaksi reduksi yang tidak menyebabkan reaksi oksidasi dan sebaliknya, karena tidak mungkin ada atom yang menerima elektron jika tidak ada yang melepaskannya. Hal tersebutlah yang dimaksud mekanisme serah terima elektron. Sehingga jika diaplikasikan pada reaksi antara natrium dan klorin pada contoh reaksi 2 di atas, maka dapat diketahui natrium mengalami oksidasi, sedangkan klorin mengalami reduksi. Untuk dapat lebih memahami konsep ini, perhatikanlah contoh-contoh reaksi yang dijelaskan melalui mekanisme serah terima elektron berikut ini. a. Oksidasi 2Nas → 2Na+aq + 2e- Reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Redoks 2Nas + Cl2g 2NaClaq b. Oksidasi 6O2-aq → 3O2q + 12e- Reduksi 4Al3+aq + 12e- → 4Als + Redoks 4Al3+aq + 6O2-aq → 4Als + 3O2q c. Reduksi Cu2+aq + 2e- → Cus Oksidasi Zns → Zn2+aq + 2e- + Redoks Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus d. Reduksi O2aq + 4e- → 2O2-aq Oksidasi 2Cas → 2Ca2+aq + 4e- + Redoks 2Cas + O2aq → 2CaOaq e. Reduksi 2H+aq + 2e- → H2g Oksidasi 2Ks → 2K+ + 2e- + Redoks 2Ks + 2H+aq → 2K+ + H2g Sekarang, coba kalian perhatikang gambar berikut ini. Selembar seng Zn dicelupkan ke dalam larutan CuSO4 yang bewarna biru. Setelah beberapa saat, larutan berubah warnanya menjadi biru pudar, dan di permukaan lembaran seng yang tercelup nampak adanya lapisan hitam. Reaksi redoks ini dijelaskan dengan mekanisme serah terima elektron, yaitu sebagai berikut. Zns + Cu2+aq → Zn2+aq + Cus Poin Kimia □ Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron. □ Reduksi adalah peristiwa pengikatan elektron. □ Proses oksidasi dan reduksi berlangsung dalam satu reaksi. □ Oksidator adalah pengikat elektron. □ Reduktor adalah pelepas elektron. Contoh Soal dan Pembahasan Tentukan setengah reaksi dari reaksi-reaksi berikut. Tunjukkan zat oksidator dan reduktornya. 1. Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g 2. Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l 3. Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq 4. F2g + 2KClaq → F2g + 2KClaq Jawab 1. Reaksi pertama dapat juga ditulis sebagai berikut. ⇒ Mgs + 2HClaq → MgCl2aq + H2g ⇒ Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Reaksi ini dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi 2H+aq + 2e− → H2g + Reaksi keseluruhan Mgs + 2H+aq → Mg2+aq + H2g Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu HCl. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 2. Reaksi kedua dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi 2Br–aq → Br2l + 2e- Setengah reaksi reduksi Cl2g + 2e- → 2Cl-aq + Reaksi keseluruhan Cl2g + 2Br–aq → 2Cl–aq + Br2l Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Cl2. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu 2Br-. 3. Reaksi ketiga dapat ditulis dalam dua tahap yang disebut setengah reaksi, yaitu sebagai berikut. Setengah reaksi oksidasi Mgs → Mg2+aq + 2e− Setengah reaksi reduksi Fe2+aq + 2e → Fes + Reaksi keseluruhan Mgs + Fe2+aq → Fes + Mg2+aq Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi yaitu Fe2+. Sedangkan reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi yaitu Mg. 4. Persamaan reaksi ke empat tidak terjadi proses reaksi kimia, hal ini dikarenakan reaktan dan produk masih merupakan zat yang sama. Jadi persamaan reaksi tersebut bukan merupakan reaksi redoks. Home Unlabelled Peristiwa Serah Terima Elektron Berlangsung Pada Pembentukan Senyawa Paulo April 09, 2022 0 peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​1. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​2. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa3. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.... peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.. A. HBr B. NH3 C. H2O D. NaBr E. NO2 1. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa​JawabanH2OPenjelasanMAAF KALAU SALAH , FOLLOW AKU YA ❤️ 2. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa pembentukan senyawa ion 3. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.... a sorry klo salah....... 4. peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa D. NaBr............ 5. Peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa.. A. HBr B. NH3 C. H2O D. NaBr E. NO2 C. H2OSemoga membantuMaaf kalau salahVideo Terkait Post a Comment

peristiwa serah terima elektron berlangsung pada pembentukan senyawa